Pramugari Gina

Ditulis oleh: -
Berulang kali terjadi, pencurian di atas sebuah penerbangan malam long haul ke Eropa, atau bahkan short haul yang tidak sampai tujuh jam seperti penerbangan ke Tokyo Jepang. Kali ini untuk kesekian kali penumpang melaporkan kehilangannya melalui e-mail ke manajemen maskapai penerbangan itu. Pihak manajemen merasa gerah dan waktunya bertindak setelah kesekian kalinya terjadi. Melihat di analisa jadwal penugasan terbang, kemudian mereka menaruh curiga kepada pramugari mapan Virginnia Tan yang akrab di sapa Gina berparas cantik dan oriental itu.

Si cantik Gina telah dipanggil ke kantor bosnya Senior Vice President Operation and Services di kantor pusat sebuah maskapai nasional, setelah bicara basa-basi bos lalu menuduhnya mencuri dari penumpang yang tertidur selama penerbangan long haul tengah malam dalam rute Eropa yang kebetulan Gina tengah bertugas di Kelas Utama. Laporan mencuri perhiasan, kartu kredit, dan uang tunai telah bergulir lalu bos mendekati Nona Virginnia, karena ia adalah satu-satunya pramugari yang selalu bekerja setiap penerbangan ketika pencurian terjadi. Gina bersikeras dan membantah tuduhan seperti yang diinterogasi. Bahkan ketika bukti yang diletakkan di hadapannya Gina tidak bergeming, masih protes mengatakan bahwa dia tidak bersalah.
Hari semakin sore tidak ada juga pengakuan dari bibir mungil Gina, akhirnya bosnya memberikan solusi mengatakan kepadanya satu-satunya cara agar dia bisa kembali bekerja seperti biasa serta menampik tuduhan terhadap dirinya adalah untuk bertemu dengan bosnya di rumahnya pukul 8 malam.
“Untuk apa?” Gina bertanya-tanya dalam protesnya tapi bosnya mengabaikan pertanyaannya dan memberitahunya bahwa Gina harus berada di sana jika dia ingin tetap bekerja.

Gina sangat ingin mempertahankan pekerjaannya, ia muncul tepat waktu memakai seragam pramugarinya lengkap dengan sepatu pantofel dengan ‘tali yang melintas di punggung kakinya seolah menghubungkan kedua mata kakinya. Lalu bosnya menemuinya dan memberikan beberapa utas tali katun putih.
"Ikat pergelangan kakimu dan lututmu, yang kencang ya!" perintahnya. Gina terpaksa melakukan perintah itu untuk mengikat pergelangan kaki dan lutut sendiri dengan tali katun putih. Gina yang sangat ingin mempertahankan karirnya di maskapai itu, melakukan perintah bosnya sambil terus mengeluh, di bantu dua pria tim keamanan perusahaan sejak tadi juga dipanggil bos untuk menyaksikan interogasi ini. Ketika dia selesai,
"Ikat kedua tangannya kebelakang!" perintah bos dan kedua pria dari keamanan langsung mendekati Gina serta merta menarik kedua tangannya kebelakang, menelikung kebelakang lalu mengikat pergelangan tangannya, tubuh bagian atas Gina kini penuh tali yang melilit "Urghh....!" sementara Gina masih berdiri dengan kaki yang sudah terikat erat. Limamenit kemudian Bos kembali memaksa dengan halus agar mengakui perbuatannya, agar tidak mengalami hal yang lebih parah. Merasa tidak melakukan perbuatan hina itu, Gina tentu menolak mentah-mentah tuduhan itu.
"Bawa dia ke kamar belakang!" perintah bosnya kepada dua pria tadi karena tidak puas. Gina membisu sementara tubuhnya yang terikat erat dibopong ke sebuah kamar di dekat dapur lalu diletakkannya di tempat tidur. Kedua pria itu kemudian menggelitik tubuhnya yang dibalut seragam. Gina menggeliat dan menggeliat dengan tawa namun masih menolak berkali-kali untuk mengaku.
Menggelitik ini menyiksa!
Menggelitik berlanjut sampai Gina hampir tidak bisa bernapas dan terengah-engah menggeliat. Dia kembali diminta mengakui kejahatan tapi dia tetap menolak. Suatu teror yang buruk dialami Pramugari Virginnia Tan.

Selanjutnya, Virginia diikat hogtied dan telapak tangannya di jepret lembut dengan karet gelang membuat dia menangis kesakitan. Beberapa diantara penyiksa Gina kembali menggelitik tubuhnya bergantian untuk mencari kebenaran.
“Aduuh ... Haaadduuhh.. sakiittt!!” jerit Gina.
Sekali lagi, Gina diperintahkan untuk mengakui apa yang telah dilakukan, tapi dia tetap tidak akan menjawab sesuai keinginan bosnya

Baju seragamnya dibuka kancing-kancingnya kemudian satu per satu payudaranya dijepit erat dengan penjepit jemuran, tak cukup penyiksaan diri itu, karena sikap menantang dia, tongkat kecil digunakan dan sesekali terbang di udara dan mendarat di pantatnya dan payudaranya. Hal ini cukup membuat pramugari Nona Virginnia menjerit. Meskipun ia telah mengalami banyak, dia tetap menolak mengaku. Setelah satu jam penuh dicambuk sampai dia menangis dan menjerit lemah akhirnya Gina terpaksa mengaku. Setelah pengakuan penuh dibuat, lalu mulutnya disumpal dengan segumpal kain merah terbungkus rapat dikemas erat kemudian lakban perak yang dikenal dengan sebutan duct tape itu ditempelkan pada mulutnya. Gina masih mendapatkan beberapa kelitikan sementara mulutnya tengah disumpal. Lalu Gina dibiarkan telungkup terikat dibiarkan berjuang meronta-ronta dan merenungkan kejahatannya. Malam itu Gina terpaksa menginap atau tepatnya disekap di sebuah kamar di rumah bossnya.

Pagi itu Gina bangun, Gina merasakan dirinya dilepaskan dari hogtie tetapi masih terikat tubuh bagian atas, tangan kebelakang, lutut, dan pergelangan kaki dan dipaksa untuk berdiri di satu tegel yang di siapkan di mana dia dibuat untuk berdiri di atas tutup botol bir yang diletakkan terbalik untuk menunggu hukuman yang lebih lagi.

Bersambung
Tolong dibaca nih gan !

Kamu sedang membaca artikel tentang Pramugari Gina dan kamu bisa menemukan artikel Pramugari Gina ini dengan url http://ingin-diikat-dan-disumpal.blogspot.com/2013/01/pramugari-gina.html, kamu boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya jika artikel Pramugari Gina ini sangat bermanfaat bagi banyak orang, namun jangan lupa untuk meletakkan link Pramugari Gina sebagai sumbernya.

0 komentar "Pramugari Gina", Baca atau Masukkan Komentar

:) :( ;) :D ;;-) :-/ :x :P :-* =(( :-O X( :7 B-) :-S #:-S 7:) :(( :)) :| /:) =)) O:-) :-B =; :-c :)] ~X( :-h :-t 8-7 I-) 8-| L-) :-a :-$ [-( :O) 8-} 2:-P (:| =P~ :-? #-o =D7 :-SS @-) :^o :-w 7:P 2):) X_X :!! \m/ :-q :-bd ^#(^ :ar!

Posting Komentar