Minggu siang di kawasan Dharmahusada Indah, Mila sendirian, suaminya
Dandy sedang dinas terbang beberapa hari, pembantunya mpok Minah dan
mang Dodi sengaja diliburkan Mila ingin santai seharian dirumahnya
ketika bel berbunyi. Dilihatnya Otniel kenalannya, teman chattingnya
datang.
“Otniel,.... kog tumben ? Ada perlu apa?”
“Boleh aku masuk?” tanya Otniel
“O.. oh,...silahkan,....” mata Mila sedikit menatap ragu, Otniel masuk ke dalam, sambil melihat sekeliling
“Silahkan duduk,... “ sapa Mila dengan ramah dan senyum khas
“Makasih...” Otniel tersenyum pada Mila dan duduk...
“Mau minum apa?” Mila beranjak bermaksud menyuguhi tamunya minum
“ehm... apa aja deh, yang penting enak...hehe” sahutnya
“Sebentar
yaa........” Mila meninggalkan tamunya sendiri kemudian Otniel mulai
mengambil 1 buah borgol dr dalam tas kemudian di masukkan ke saku
celananya. Tak lama Mila kembali dari dapur membawa 2 gelas es teh
manis....
“Silahkan.....” tawar Mila sementara KRIIINNGGG......!!!! telpon dirumahnya berbunyi
“Maaf bentar yaa...” pamit Mila
“Oh
Silakan....” diam-diam Otniel mengambil sebungkus obat penenang dan
dituangkannya kedalam es teh manis Mila, 10 menit terasa lama di
telpon,dan akhirnya Mila kembali ke tamunya
“Maaf ya lama!“ lalu menyilakan minum sambil meneguk es teh miliknya
“Seger ya es teh nya, pas banget lagi panas begini....” ujar Otniel sambil menatap Mila
“Sorry yach cuma teh...”
“Oh gak apa apa kok...!” jawab Otniel sekejab Mila merasa pusing dikepalanya, terasa berat.....
“Kamu baik-baik aja Mil....?” tanya Otniel tak lama Mila tidak sadarkan diri
Dengan
sigap Otniel menarik kedua tangan Mila kebelakang dan memborgol
tangannya, kedua cuffnya dikencangkan untuk memastikan tangannya tidak
dapat lolos dan langsung memakaikan borgol kaki dengan rantai hanya tiga
itu ke kaki Mila
‘klek....
klek....’ tangan dan kaki Mila terborgol ‘criik...criik...’ bunyi
borgol yang Otniel kencangkan kemudian pahanya yang cantik itu di elus
sebentar dan kakinya dipakaikan sepatu berhak tinggi dengan tali
melingkar agar dia terlihat lebih sexy...
Lalu Otniel membopong Mila
ke dalam kamar dan dibaringkan di atas ranjang sembari menunggu Mila
sadar. Dibelai2nya paha Mila yang terlihat akibat rok terusan daster
yang dia gunakan begitu pendek dan sedikit tersingkap
“klik..klik...”
suara foto yang digunakan Otniel untuk mengabadikan gambar Mila yang
terikat tak berdaya serta sebuah handycam diletakkan juga disana untuk
mengabadikan videonya lalu tanpa sungkan Otniel pergi ke dapur untuk
mencarikan Mila makanan sekaligus memastikan tidak ada orang lain di
rumah Mila. Makanan di bawa Otniel kedalam kamar, lengkap dengan
minumannya.
Semua ruangan telah di cek, pintu dipastikan sudah terkunci, gorden tertutup semua oleh
Otniel kemudian kembali ke kamar dimana Mila ditahan.
“urgh.......!!”
perlahan-lahan Mila siuman, didapatinya tubuhnya terbaring di kamarnya,
ugh... tangannya diborgol ketat ke belakang,.... kakinya juga diborgol,
dan dilihatnya bahwa kakinya bersepatu, Mila mulai panik namun
dilihatnya tamunya Otniel di sudut kamarnya memegang kamera digital
“Niel, apa yang kamu lakukan padaku,...lepasin dong.... Niel !!” tegur Mila
“lepasin?
enak banget? kamu lebih bagus gitu, kayak gitu aja ya?” tukas Otniel
seraya tersenyum melihat ke arah Mila, sambil terus mengambil foto Mila
hingga 2 sampai 3 pengambilan gambar lagi,
“Niel......” sapa Mila
dengan sabar yang tidak digubris Otniel sembari menyelesaikan jepretan
terakhir, secara alami Mila tersenyum ketika bidikan terakhir. Otniel
langsung membereskan kameranya dan duduk disebelah Mila yang terborgol
tak berdaya.
“Kenapa Mil...?” Otniel balik bertanya sembari mengelus2 rambut mila
“Lepasin aku Niel......”
“Kenapa aku harus lepasin kamu?” Otniel tersenyum, sembari terus mengelus2 kepala mila
“iyaaa lepaaasiiiinnn............uuuggghhh” rengek Mila
“adududuuh...jangan nangis, cantik...kenapa mau dilepasin sich?
“kayak gini kan lebih enak, mila aman kok, nggak akan aku sakitin.....”
‘udah
ya, waktu bicara kamu sudah habis” Otniel langsung mengambil ballgag
berukuran besar dan dimasukkan ke dalam mulut Mila, kemudian ballgag
tersebut diikat erat dan di gembok bagian belakangnya untuk memastikan
ballgag tetap di dalam mulut Mila
“eemmmppphhhhhh...........eemmmppphhhhhh...........!!” Mila meronta-ronta
“udah
kamu tidur dulu ya sayang, tenang yach......” Otniel menenangkan hati
Mila sambil mengelus2 paha mila yang terlihat begitu cantik
"Kenapa mulutku dibungkam yach?" batin Mila heran, serasa Otniel dapat membaca pikirannya,
“Penutup
mulut ini aku pakaikan ke kamu agar kamu bisa lebih tenang, sori ya
Mila, kamu harus aku beginikan, ini untuk kebaikan kamu juga kok...”
sambil tangannya terus meraba2 paha Mila yang lembut
“eemmmppphhhhhh...........” keluh Mila
“sudah diam...atau mau aku bius?” Otniel mulai mengancam
“eemmmppphhhhhh...........!!!!” Mila memberontak
‘“eh ga ngerti juga ya....?” balas Otniel
“eemmmppphhhhhh...........!!!!
eemmmppphhhhhh...........!!!!” Mila semakin melawan, kemudian Otniel
mengambil sapu tangan dan menuangkan chloroform dan dibekapkan ke hidung
Mila. Milapun tak sadarkan diri.
Otnielpun karena lelahnya berbaring dan tertidur disamping Mila, sembari memeluknya
(4 jam tertidur hingga jam 19 malam)
“eemmmppphhhhhh...........!!!!
eemmmppphhhhhh...........!!!!” Mila tersadarkan diri, dia semakin
tidak bisa bergerak dalam pelukan Otniel yang telah menawannya,sementara
Otniel mulai terusik dengan suara jeritan Mila, perlahan2 terbangun dan
menyesuaikan penglihatan setelah tidur
“Ada apa Mil...kok jerit2 begitu?”
“eemmmppphhhhhh...........!!” erang Mila
“eh kamu mau ngomong apa sih? yang jelas dong..” Otniel mengolok-olok Mila
“eemmmppphhhhhh...........!!!!” Mila melotot Otniel melihat Mila dengan tersenyum
“mau ngomong ya? ok2 aku lepasin” Otniel menurunkan ballgag dari mulut Mila.
“Niel,.... aku mau ke toilet nich kebelet....” (muka memelas memohon)
“Trus? Kalo aku tidak ijinin kamu ke toilet gimana Mil? godanya
Aaaarrgghhh,.... Niieeelll aku gak mungkin ngompol di tempat tidurkuuu” keluh Mila
“oke
oke...!”kemudian Mila dia bopong kekamar mandi...di dudukan di toilet
duduk dan roknya sedikit disingkap ke atas karna roknya memang sudah
pendek dan celana dalamnya diturunkan ke bawah dan Otniel menunggu Mila
selesai didepan pintu kamar mandi...
“aahhhh.....(lega) lalu Niel... udah..!” teriak Mila terdengar
‘oke
manis...” Otnielpunmasuk ke dalam, kemudian aku dengan telaten
membersihkan bagian kemaluan Mila di cebokin sampe bersih, Mila
tersentak dan merasa risih dicebokin cowo, kendati dirinya sering juga
pipis dalam keadaan diikat dan dicebok suaminya, kemudian Otniel
mengambil handuk dan mengeringkan bagian tubuh Mila yang basah dan
memakaikannya celana dalam lagi. Kemudian Mila dibopong ke ruang TV
“Mila duduk yach...”
“hati hati...” sahut Mila spontan didudukkan disebelah Otniel, Mila mulai pasrah dengan keadaannya terborgol
“Mila laper gak?” tanyanya
“eh,... boleh juga” Mila tersipu malu (dalam benaknya Mila ingat dia belum siapkan makan malam untuknya).
“Ya
sudah aku tinggal dulu kamu ya beli makanan....” khawatir Mila
berteriak minta tolong, mulutnya masukan kain dan disumpal lakban.
“eemmmppphhhhhh...........!!!!”
Otniel mengambil sapu tangan yang sudah diberi chloroform lalu dibekapkan ke mulut Mila
Setelah
di bius, Mila terkapar tak sadarkan diri,lalu Otniel mengambil tali
pramuka dari dalam tasku dan siku Mila diikat sampai hampir menyatu,
dilepaskannya borgol di tangan dan di kaki Mila kemudian pergelangan
tangannya diikat erat, dan lutut mila diikat menyatu, demikian
pergelangan kakinya setelah itu Mila dibiarkan tergeletak di sofa,
Otniel pergi untuk mencari makanan.
2 (dua) jam lamanya Otniel
mencari makanan dan akhirnya pulang dan melihat Mila masih tak sadarkan
diri di sofa, lalu pergi ke dapur untuk menyiapkan makanan yang tadi
baru di beli
Mila sedang sibuk meronta ketika Niel kembali,... Mila bingung karena kini tubuhnya penuh dengan lilitan tali
“eh Mila, udah bangun?” sapa Otniel dari dapur
“ini aku bawain Mila makanan, kamu pasti laper ya?”
“oh iya, aku bukain dulu sumpelan mulut kamu”
“ah... terima kasih mas...” Mila mulai menjinak dalam tawanan
“kok manggil mas? panggil niel aja, Mila makan dulu ya? laper kan?” Mila mengangguk
Otniel tersenyum melihat Mila, mengelus pipinya sekali dan mulai menyuapinya makan
“Mila memang sering sendirian seperti ini ya?” tanyanya sambil menyuapi mila
“Niel,... berapa lama kamu mau sekap aku.... nanti suamiku pulang lho, dia habis terbang tuh” kata Mila
“emang kapan suami kamu pulang?”
"Minggu depan...." dasar Mila gak biasa bohong, seharusnya dia bilang malam ini atau besok pagi, ugh Mila yang polos...
“oh....kalo gitu kamu aku tahan sampe minggu depan aja, khan masih minggu depan
atau mau aku culik sekalian aja? aku bawa ke tempatku?”
“jangan dong Niel,... besok pasti pembantuku datang, apa kata orang?” tolak Mila sambil disuapi makanan.
“Kalo
besok pembantumu datang, berarti aku tepaksa bawa kamu pergi dong, aku
bakal rantai kamu untuk selamanya” Mila terdiam dengar ide Otniel yang
terakhir itu, tawaran yang tidak mengandung pilihan bagi Mila
“Aku
tulisin pesan aja ya kalo kamu bakal pergi keluar kota terus aku bakal
nitipin rumah ke pembantu kamu itu....” Mila di belenggu kecemasan yang
luar biasa
“Ya Mila...habis makan ini kita siap siap ya!”ajak Otniel sambil mengelus2 paha Mila
“Jangan Niel,... pleaseee!” Mila memohon
“loh
tapi pembantu kamu mau dateng tuh...sori Nil, aku terpaksa giniin kamu”
makanan habis, segelas air diteguknya lalu mulut Mila disumpal lakban
lagi
“Kamu tenang aja yach di tempatku nanti...”
“eemmmpphhhhh....eemmmppphhhhhh...........!!!!”
kemudian Otniel langsung bergegas, menyalakan mesin mobil dan
memasukkan Mila ke dalam bagasi mobil dalam keadaan tetap di hogtied
“nah kamu disini aja ya” ujar Otniel lembut
“eemmmppphhhhhh...........!!!!” Mila ketakutan
“takut kelihatan orang nanti” Otniel juga khawatir
“eemmmppphhhhhh...........!!!!”Mila menolak BRAAKK pintu bagasi ditutup
Otniel
langsung tancap gas menuju tempat peristirahatannya di daerah Batu
Malang setelah beberapa jam, akhirnya sampai di tempat
peristirahatannya' mobil dimasukkan mobil ke garasi
Mila digendong dari bagasi menuju sebuah kamar
“eemmmppphhhhhh...........!!!!”
“eemmmppphhhhhh...........!!!!”
Mila terkejut melihat apa yang ada di kamar itu, disana sudah terdapat
banyak set penahan, seperti borgol, straitjacket, tali, pasungan
“Nah kamu liat semua alat2 itu Mil? Mila melihat semua perlengkapan Otniel yang bukan sekadar dekorasi
“alat2 itu sudah ku persiapkan buat menawan kamu”
“sekarang coba kamu liat kesana, disana ada sel, tempat aku bakal mengurung kamu nanti...!”
“kalo
kamu ga nakal aku biarin kamu tidur bareng aku dikasur, di kamarku,
ngerti??” Otniel melepaskan tali yangmengikat menyambung antara kaki dan
tangan Mila, memasukkannya kedalam sel dan mendudukkannya kemudian
mengunci dengan gembok sel itu di dalam sel Mila terus meronta-ronta
berusaha melepaskan tali2nya meskipun dia sadar ikatannya begitu kencang
Mila terus bersuara, meskipun tak jelas terdengar, yang terdengar hanya hmmmphhh saja
Kemudian Otniel beranjak hendak meninggalkan Mila sendirian di dalam sel...tanpa membiusnya
“eemmmppphhhhhh...........!!!!” Mila sibuk meronta, dia tahu kendati bisa lepas, tubuhnya terkurung dalam sel.
“Selamat tidur Mila...”
“Sia-sia saja Mila” pikir Otniel
“aku tinggal ya Mil...”
“eemmmppphhhhhh...........!!”
Otniel pergi meninggalkan Mila sendirian di selnya, rasa khawatir dan
takut membelenggu Mila, diculik ke suatu tempat yang dia tidak tahu,
diikat, dikurung di sel, di tinggal, dalam sebuat ruangan di lantai
atas. Mila menyesali kepolosannya yang mengatakan suaminya akan pulang
minggu depan
"duuch.... kenapa sich aku begitu jujur...." sesal Mila dalam hati
Tiba-tiba Otniel kembali ke sel membawa gunting...
“Mil,
sori yaach kayaknya pakaian kamu harus aku lepas” ujar Otniel sambil
menggunting daster mila mulai dari bawah rok sampai atas dan langsung
memasukkan bajunya ke tong sampah
“Kamu aku pakein ini ya Mil” sambil menunjukkan sebuah nipple clamp
“eemmmppphhhhhh...........!!!!” Otniel memasangkannya dengan telaten ke dada mila
“aauuwhh......” erang Mila dalam hati
“Kenapa
Mil? masih kurang kencang ya, aku kencengin lagi ya?” Otniel
mengencangkan nipple clampnya, sembari memberikan elusan terakhir di
dada Mila
“eemmmppphhhhhh...........!!!!” keluh Mila kesakitan
“selamat tidur, sayang...”
“eemmmpphhhh...... eemmmpphhhh...!! jerit Mila kesakitan.
Kamu sedang membaca artikel tentang Tamu yang tak diundang dan kamu bisa menemukan artikel Tamu yang tak diundang ini dengan url http://ingin-diikat-dan-disumpal.blogspot.com/2013/01/tamu-yang-tak-diundang.html, kamu boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya jika artikel Tamu yang tak diundang ini sangat bermanfaat bagi banyak orang, namun jangan lupa untuk meletakkan link Tamu yang tak diundang sebagai sumbernya.
0 komentar "Tamu yang tak diundang", Baca atau Masukkan Komentar
Posting Komentar