Kisah ini tentang perkosaan yang menimpa seorang wanita istri pejabat
saat sedang menginap di hotel berbintang ketika mengisi liburan.
Pelakunya, dua orang petugas hotel, yang kemudian merekam adegan-demi
adegan menggunakan handycam si pejabat.
–
–
Beban pekerjaan dan dan pikiran yang sumpek membuat James (45), yang
menjabat sebagai kepala jawatan di sebuah daerah Kabupaten yang cukup
maju, memutuskan untuk mengajak Lingga (35), istrinya bersama dua anak
mereka Riki dan Riko, kembar berusia 10 tahun, berlibur ke daerah wisata
di luar kota selama sepekan.
Dua hari menginap di hotel N di kawasan wisata pantai membuat
keluarga James sejenak melupakan hiruk pikuk kota. Di sana setiap hari
mereka menghabiskan waktu bersama, berenang, latihan diving, dan
mengabadikan kegembiraan mereka sekeluarga menggunakan kamera foto dan
handycam.
Tapi di hari ketiga, Lingga merasa kecapaian dan tidak ikut suami dan
dua anaknya bepergian. Ia memilih diam di kamar hotel untuk istirahat.
Pagi-pagi benar, James, dan Riko-Riki berangkat untuk menikmati
indahnya pulau-pulau kecil di sekitar kawasan wisata itu yang harus
ditempuh dengan menyeberang perahu boat selama setengah hari.
“Ya sudah mama tinggal saja di hotel, istirahat.. paling besok kita
sudah balik,” kata James, saat hendak berangkat. Ia mengerti benar
stamina istrinya kurang fit kalau harus menyeberang menggunakan boat.
Riko dan Riki mencium pipi mamanya sebelum pergi.
Hotel N tempat mereka menginap jauh dari pemukiman penduduk.
Tempatnya memang sangat nyaman untuk berlibur menghilangkan suntuk,
dengan rindang pepohonan di sekitar hotel dan panorama pantai yang
berpasir putih.
Hanya saja, keluarga James datang ke sana saat bukan musim libur, dan
suasana hotel memang sedang sepi tamu. Ini juga yang membuat pengelola
hotel memperlakukan keluarga James secara spesial agar mau menginap
lebih lama di sana. Sebab mereka menyewa dua kamar, satu untuk mereka
dan satunya untuk anak-anak.
Lingga bangun sekitar pukul 11 siang, badannya sudah lebih segar
dengan istirahat yang cukup. Ia lalu mandi dan menyantap sarapan yang
diantar sedari pagi.
Lingga tergolong wanita cantik yang di usia ke 35 tubuhnya semakin
menggairahkan dari segi seksual. Payudaranya 32A dan tubuh tinggi montok
berisi dengan pantat yang seksi dibalut kulit putih bersih. Banyak yang
bilang wajah dan perawakan Lingga mirip artis Mona Ratuliu.
Setelah menikmati sarapannya, Lingga mencoba rileks di sofa menonton
televisi. Lingga mengenakan kaos oblong putih dan celana pendek longgar
agar lebih nyaman.
Tayangan kuliner di televisi hampir membuat Lingga yang berbaring di
sofa terlelap lagi, tapi ketukan pintu kamar menyadarkannya.
Salman (40) dan Rudi (28), dua orang petugas Hotel itu berdiri di muka pintu saat Lingga membukanya.
“Maaf mengganggu bu,” kata Salman ramah. Rudi berdiri di belakang Salman.
“Oh nggak apa.. ada apa ya?,” tanya Lingga.
“Tadi pagi kami dipesan pak James, disuruh memeriksa kemari, katanya
ada gangguan kerusakan di shower dan saluran pembuangannya?,” jawab
Salman.
Salman lalu mengenalkan diri kalau ia dan Rudi adalah petugas Hotel
yang bertanggungjawab jika ada keluhan kerusakan fasilitas hotel.
“Ehm.., oh iya. Tadi sempat ke sini ya? Maaf ya saya bangunnya
siangan.. ayo silahkan masuk pak,” Lingga baru ingat tadi pagi sempat
ngomel-ngomel karena kerusakan di kamar mandi hotel.
Lingga menyilakan dua petugas hotel itu masuk. Tak disangka saat
itulah niat bejad dua petugas Hotel dan kesempatan yang tersedia di saat
Lingga seorang diri, membuat Lingga diperkosa di kamar sewaan
keluarganya.
–
Pengakuan Lingga:
James, suami Lingga bersama anak mereka, Riko dan Riki kembali ke
Hotel N dua hari kemudian setelah menikmati keindahan pulau-pulau kecil
di seberang kawasan pariwisata itu.
Malam hari setelah Riko dan Riki masuk ke kamar mereka dan tidur,
James mencari tahu apa penyebab istrinya bermuram muka sejak mereka
kembali ke Hotel.
“Mama masih sakit ya?, kok diam terus dari tadi,” tanyanya pada Lingga.
“Nggak papa, mama sudah sehat. Tapi selama papa dan anak-anak
pergi….,” Lingga tak melanjutkan ceritanya. Ia tengkurap di ranjang
dengan raut sedih, sementara James dengan sabar menunggu jawaban
istrinya itu.
“Ayo teruskan mama, ada apa sebenarnya?,” James penasaran.
“Mama diperkosa pa.. mama diperkosa oleh dua petugas hotel ini…, dan sekarang mereka sudah kabur,” isak Lingga menjadi-jadi.
Lingga pun bercerita bagaimana dua petugas hotel itu datang ke kamar
untuk memperbaiki shower. Namun saat kamar tertutup, mereka meringkus
Lingga dan menelanjangi dan memaksa Lingga memakai bra, celana dalam
berwarna merah marun, stocking, berikut sepatu hak tinggi yang mereka
ambil dari kopernya. Mulutnya disumpal scraf biru dan matanya juga
ditutup kain satin putih. Lalu, mereka memperkosa Lingga berkali-kali.
“Apa..??,” James terkejut bukan main mendengar istri tercintanya
digauli secara paksa oleh dua petugas hotel. Ia berusaha menghibur
Lingga agar tidak trauma, dan berjanji segera melaporkan kejadian itu ke
kantor polisi esok harinya.
—
Rekaman Handycam
James sangat terpukul mendengar cerita istrinya. Setelah menenangkan
Lingga dan membiarkan ia terlelap, James kemudian keluar kamar hotel
menuju tepian pantai untuk menyepi sambil merencanakan melaporkan
masalah tersebut esok paginya.
Tapi, sebelum keluar kamar James menemukan handycam milik Riko,
anaknya tergeletak di dekat pintu kamar hotel. Handycam itu tidak dibawa
ketika James bersama dua anaknya melancong ke pulau–pulau kecil dua
hari lalu. Ia lalu memungut handycam itu dan membawanya keluar.
Di tepi pantai yang sepi itu, James melamun panjang memikirkan nasib
keluarganya. Pergi berlibur untuk melepaskan beban dari himpitan kerja
dan hiruk pikuk kota, justru membawa problem yang sangat berat dan aib.
Tangannya iseng menghidupkan handycam untuk mengambil gambar bintang
di langit malam itu. Namun niat ia urungkan karena pita kaset ternyata
penuh. Penasaran, James kemudian merewind kaset dan memutarnya untuk
melihat isinya.
Mata James terbelalak saat rekaman handycam tertayang di LCD
handycam. Ternyata isinya adalah adegan pemerkosaan yang menimpa Lingga,
istrinya.
Lingga dalam keadaan terikat, masing-masing tangannya diikat di pojok
sisi ranjang membuat posisi Lingga terlentang dengan kaki terbuka. Ia
hanya mengenakan CD dan Bra berwarna merah marun, sementara mata dan
mulutnya tertutup erat dengan ikatan scraft dan kain satin putih..
Tubuh Lingga yang putih mulus meronta-ronta di atas ranjang seolah
menuntut dilepaskan. Suaranya hanya ehmmm…ehmmm… seperti berteriak, tapi
tak bisa lepas karena mulutnya tersumbat.
“Ha.. ha.. ha.. ini dia.. tante girang yang sudah nggak tahan di atas
ranjang,” suara seorang pria terdengar dalam rekaman itu. James
mengenal suara itu, itu suara Robi, bujangan petugas hotel. Nampaknya
Robi yang memegang handycam dan mengambil gambar Lingga di ranjang.
“Eng.. ing.. eng… ini dia gigolonya…,” kata Robi, di saat yang sama
muncul gambar Salman petugas hotel lainnya. Salman hanya menggunakan
kolor putih, di baliknya nampa penisnya yang mulai menonjol tegang.
Salman menyeringai di kamera sambil lidahnya menjilati bibir sendiri
seakan hendak menyantap makanan lezat.
Salman naik ke ranjang di mana Lingga terikat. Ia berlutut di antara
kaki Lingga sambil tanganya mulai mengusapi kaki mulus Lingga. Lingga
memberontak meronta-ronta, teriakan tertahan terdengar keras.
“Eit.. eit… percuma tante… lebih baik tante nikmati saja, ketimbang
melawan ntar malah sakit lho.. he..he..he..,” Salman terus meraba
Lingga. Mulai dari kaki, paha, perut, dan kini tangannya mulai menjalar
ke payudara Lingga yang masih terbungkus Bra.
Lingga terus meronta berusaha melawan, tetapi percuma karena ikatan
di tangan dan kakinya sangat kuat menggunakan tali daster milik Lingga
sendiri..
Kurang ajar, pikir James saat menyaksikan adegan itu di handycam.
Rasanya ia ingin sekali menemukan petugas hotel itu dan menghajarnya.
James melanjutkan menyaksikan adegan di LCD handycam, kini tangan Salman
mengangkat cup Bra Lingga hinga terbuka. Payudara montok Lingga sampai
tergoncang-goncang.
Pemandangan itu membuat Salman makin bernafsu dan seketika bibirnya
mulai menjelajahi payudara Lingga, bergantian, satu dihisap satu
diremas-remas.
“Ehmmpphh… ehmmmpph…,” Lingga terus meronta berusaha melawan, tapi
Salman tak peduli dan terus melakukan aksinya menikmati payudara Lingga.
“Eihh.. tenang aja tante.. nanti juga wenak..,” kata Salman sambil tanganya memberi kode ke kamera agar mendekat.
“Waduh.. ini bayi tua lagi netek nih…, cucu mamah gede sih,” suara
Rudi terdengar dalam rekaman, sementara adegan itu diclose-up. Nampak
jelas bagaimana lidah Salman bermain di putting susu Lingga, sesekali
dihisap dengan keras, lalu dijilati lagi pelan perlahan.
Handycam di tangan Rudi juga merekam jelas bagaimana putting susu
Lingga perlahan-lahan mengeras setelah menerima jilatan dan hisapan
Salman.
Handycam kemudian diarahkan Rudi ke bagian bawah, merekam tangan kiri
Salman yang mulai menggerayangi CD Lingga. Gambar kkembali diclose-up,
pinggul Lingga bergerak kencang berusaha menghindari sentuhan Salman,
namun percuma. Jemari-jemari kekar Salman mulai menyusup ke balik CD dan
menggelitik klitoris Lingga, sementara di bagian atas yang tak terekam
kamera bisa dipastikan Salman makin bergairah menghisapi susu Lingga.
Rudi menjauh dan mengambil gambar utuh. Salman bergerak membuka
penutup mata Lingga, lalu ia mencabik CD Lingga dan menjilatinya
beberapa kali.
“Ha.. ha.. ha.. sudah kubilang, tante pasti suka. Ini buktinya air
pepeknya sudah mulai netes. Makanya jangan melawan ya,” Salman menghisap
CD Lingga lalu menghempasnya ke arah kamera.
Rudi mengclose-up wajah Lingga. Mata Lingga melotot marah dan
mulutnya yang masih tertutup ikatan sapu tangan mengeluarkan suara
tertahan seperti membentak protes.
“Waduh.. si tante makin galak makin seksi nih.. ayo embat aja kang.., ntar gantian kita.., ” suara Rudi menyemangati Salman.
“Santai aja Rud.. makin galak makin asyik rasanya. Sekarang kita
lihat masih galak nggak kalau itilnya diisapin…. Ayo ke siniin kameranya
biar lebih jelas gambarnya,” Salman meremas susu Lingga dan menjawil
dagunya, Lingga semakin marah, lalu Salam mengarahkan kepalanya ke
selangkangan Lingga.
Handycam di tangan Rudi mendekat ke selangkangan Lingga. Jemari
Salman membelai-belai vagina Lingga yang sudah telanjang penuh,
sementara Lingga tetap berusaha melawan dan meronta-ronta.
Bibir vagina Lingga direngkah dua jemari Salman hingga terbuka,
warnanya merah muda dan mulai basah lantaran klitorisnya dimainkan
jemari Salman.
“Ini itil namanya frend.. makin digosok, tante makin kenimatan… nggak
tahan.. ha ha ha…,”suara Salman bergairah, sementara gambar di LCD
menunjukkan jempolnya menekan dan menguyak klitoris Lingga.
Bibir Salman kemudian mendekat ke vagina Lingga, lidahnya mulai
menjulur menjilati klitoris Lingga. Telapak tangannya menekan bagian
atas vagina Lingga yang ditumbuhi bulu halus tercukur rapi.
“Hmmm.. sedep bener nih tante. Nggak ada bau terasinya pepeknya
nih…he he. Rud kau suting mukanya tante pas aku mainin itilnya ya..,”
Salman kembali menjilati vagina Lingga, kali ini ssambil dihisap-hisap.
Rudi mereka ekspresi Lingga. Matanya kini terpejam dan mulutnya yang
tersumpal masih berusaha teriak, namun tubuhnya sudah lemah tak mampu
meronta lagi. Tenaga Lingga sudah terkuras karena berusaha melawan
ikatan di tangan dan kaki.
“Ehmmhh.. ehmmmhhpp.,” suara Lingga melemas juga, rontanya justru
menjadi gemulai membuat Salam makin nafsu menghisap vaginanya.
Jilatan-jilatan lidah Salman di vagina Lingga membuat pikirannya
bercabang. Ia mulai merasakan kenikmatan yang tak mungkin dihindari.
“Ehmm.. kenapa tante? Nikmat ya?,” suara Rudi bertanya sambil wajah
Lingga di close-up. Lingga melotot sambil berusaha mengangkat kepalanya,
ia berusaha berteriak lagi, memprotes gambarnya direkam Rudi.
James semakin marah melihat adegan itu. Dalam hatinya ia menaruh
dendam kesumat pada Salan dan Rudi yang mengerjai istrinya. Tapi adegan
demi adegan yang dilihatnya di layar LCD handycam membuat James semakin
penasaran.
Rudi tiba-tiba menghempas sapu tangan penutup bibir Lingga. Tapi
Lingga justru terpejam dan tak mengeluarkan sepatah kata pun, apalagi
teriakan.
“Ayo tante.. mau marah apa? Mau ngomong apa.. ayo teriak lagi?,” suara Rudi meledek Lingga.
“Ehmm.. jangan… amphuunnn.. jangan disuting… ampunnn,…tutup ..saja
mata saya pakai celana …dalam saya” suara Lingga memelas dengan nafas
yang mulai berat dan mulai terangsang.
“Baik kalau itu mau tante…tapi.. isepin kontol kita ya tante?,” suara Rudi kembali menggoda.
“Akhhss.. amphuunnnn… oughhh… mmpphh.baik…mmpph..tante ma..u.,” mata
Lingga kembali terpejam,ketika Rudi mengambil celana dalam Lingga dan
melingkarkan di muka Lingga menutupi matanya.Rupanya tanpa terasa Lingga
menikmati menghisap kontol mereka bertiga secara bergantian sampai
Lingga tidak menyadari kalau celana dalamnya yang menutupi matanya sudah
terlepas dan turun melingkari lehernya. James sendiri melihat bagaimana
Lingga bernafsu sekali menjilati dan menghisap kontol mereka bertiga
dan sepetinya Lingga tidak diperkosa tapi malah seperti pelacur melayani
pelanggannya. Malah Lingga menelan seluruh peju para pemerkosanya,
rupanya Lingga benar benar menikmati dan tubuhnya bergetar seperti
menahan birahi yang memuncak. Dari LCD handycam, James bisa menandai
ciri-ciri wajah istrinya mulai dilanda gairah seksual.
Di bagian bawah Salman terus menjilati vagina Lingga, Rudi
mengarahkan kameranya di bawah. Kepala Salman seakan terbenam di
selangkangan Lingga, saat di close-up nampak vagina Lingga sudah sangat
basah dan cairannya terus dijilati dan dihisap Salman. Pinggulnya
bergoyang mengikuti irama jilatan Salman.
“Oughh.. ampphhhuuunnn… akhhsss..,” suara Lingga terdengar.
“Nih suting nih.. nah lihat nih.. tante udah nggak tahan mau
dientotin nih..,” kata Salman sambil jemarinya membuka bibir vagina
Lingga. Handycam Rudi mengclose-up vagina Lingga yang terkuak oleh
jemari Salman. Terlihat jelas dinding vagina Lingga berkedut-kedut dan
nampak dibaluri lendir birahinya sendiri.
Salman masih menahan vagina Lingga dengan jarinya, lalu penis Salman
terekam di kamera sudah tegang mengacung dan mulai mendekati bibir
vagina Lingga.
“Eh Rud.. kau rekam yang lengkap ya.. aku entotin dulu nih tante,
ntar kalau aku cabut kontolku.. kau coles-up lagi pepeknya ya…biar kau
lihat bagaimana kalau tante puas.. ha ha..,” Salman menyeringai.
Salman mengambil posisi tepat ditengah kaki Lingga, dan perlahan menuntut penisnya ke bibir vagina Lingga.
“Amphhuunn.. tolong lepaskan saya.. jangan.. tolong jangan…,”Lingga
memelas pasrah, seolah sadar sesaat lagi ia akan disetubuhi pria lain
yang bukan suaminya.
“Nah.. begitu dong.. yang halus.. jangan marah marah kayak tadi
hah..!! Ayo sekarang mau apa, mau dilepas?. Rud turuti tante ini, lepas
ikatan kakinya Rud, cepat…,” Salman tetap pada posisi siap menindih
Lingga, ujung penisnya sudah menyentuh bibir vagina Lingga yang merekah.
“Akhhss.. jangan pak.. amphun.. jangan..,” Lingga memelas
sejadi-jadinya dengan suara parau saat merasakan benda hangat menempel
di bibir vaginanya. Rudi merekam semuanya sambil melepas ikatan di kaki
Lingga. Dari posisi itu nampak jelas penis Salman sudah menempel di
bibir vagina Lingga.
“Sudah siap tanthee.. ouh.. sudah siap kubawa ke alam nikmathhh..
ahh..,” Salman menindih tubuh Lingga dan memegang kedua pipi Lingga agar
wajah Lingga menghadap ke wajahnya. Pinggulnya mulai ditekan membuat
kepala penisnya menembus bibir vagina Lingga.
“Ngghhh… amphuunnn.. jangahhnnn…tolong janganhhh… engghhhmmm…
ouuhhhhggghhh… akhhhssss,” suara Lingga yang memelas berubah menjadi
desahan tak tertahan saat Salman mulai memasukkan penis ke vaginanya dan
mulai memompa keluar masuk.
James melihat bagaimana tubuh mulus istrinya menggelinjang setiap
sentakan pinggul Salman terjadi. Lingga mendesah tak karuan ditindih
tubuh Salman yang kekar. Perawakan Salman agak pendek, penisnya juga
lebih pendek dari milik James. Tapi penis hitam Salman jauh lebih gemuk
dan lebih tegar dari milik James.
Rudi mengclose-up bagian yang sedang intim itu. Bibir vagina Lingga
sampai monyong-monyong didera penis Salman. Salman menghentak pinggulnya
semakin cepat semakin keras.
“Akhhss… ouhhh.. ahhhh… sssttt…ughhh…,” Lingga terpejam sambil
mendesah menahan nikmat, ia tak sadar wajahnya diclose-up oleh Rudi.
Rudi kemudian menjauh mengambil gambar lengkap. LCD handycam yang
dilihat James menampakkan bagaimana kaki mulus Lingga kini justru
merangkul pinggul Salman yang semakin cepat memacunya, nafasnya
terdengar keras memburu. Desahan Lingga juga makin keras, dan kepalanya
bergerak ke kanan-kiri.
“Ougghhh… argghhh… huh… nikmat sekalih tubuhmuuhh tannteehhh… ouhhh..
aaahhhhhkkkk…ouhhh nikhhhmmaaathhhh….,” Salman mencabut penisnya dan
berlutut di hadapan Lingga dengan kepala menengadah dan tubuh bergetar,
sesaat kemudian penisnya menyemburkan sperma sampai ke perut Lingga.
Salman mencapai puncaknya.
“Waduh.. akang ini belum apa-apa tuh udah ngecrot kemana-mana
maninya.., sini gantian.. biar saya ambil alih memuskan tante..,” Rudi
bergegas naik ranjang menggantikan posisi Salman. Rekaman di handycam
sempat goyang menampilkan gambar lantai, cermin rias, dan langit-langit
kamar.
Kini Salman yang merekam gambar, sementara Rudi sudah bugil menindih
tubuh Lingga. Penis Rudi sangat kekar, panjang dan besar. Kotak-kotak
kekar di perut Rudi menggambarkan keperkasaan, ia memang perenang
tangguh di kawasan wisata itu.
“Sudahhh… amphuunnn… jangan lagihh.. amphunnnhhh…,” pinggul Lingga
bergerak ingin menghindari penis Rudi yang sudah mengarah ke vaginanya,
tapi percuma karena kedua tangannya masih terikat membuat posisinya
tertahan terlentang.
“Tenang tante sayang.. kan masih tanggung tadi.. sekarang saya kasih
biar tante puas..,”Rudi tiba-tiba menindih Lingga, ia melumat bibir
ranum Lingga, meremas susunya, dan mulai menggenjot penisnya keluar
masuk ke vagina Lingga.
Lingga mulai mendesah, gerakan Rudi membuat ia kembali terangsang
hebat setelah puncak klimaksnya hampir sampai bersama Salman tadi.
James melihat dari layar LCD bagaimana istrinya mulai hilang kontrol
dan tak menyadari sedang berhubungan intim dengan lelaki lain yang
memperkosanya. Lingga terpejam dengan bibir terus dilumat Rudi, malah
Lingga nampak membalas lumatan-lumatan Rudi, nafas mereka sama-sama
memburu bercampur desahan.
“Goyang yang keras Rud.. si tante dah mau sampai puncak tuh…,” suara
Salman terdengar, sementara gambar di close-up ke wajah Lingga dan Rudi
yang berpagutan bibir. Rudi menggocok semakin kencang, kaki Lingga
merangkul pinggul Rudi seolah ingin hantaman yang lebih sempurna di
vaginanya.
“Oughh… ghimmana tanntehhh… enakkhhhss…??,” Rudi melepas pagutannya
dan terus menggenjot Lingga sambil mengeluarkan obrolan nakal. Lingga
semakin lepas kendali di saat puncak kenikmatan nyaris dirasakannya di
bawah himpitan tubuh Rudi yang kekar.
“Gimana tanthee… jawabbbhhh aghhh…,”
“Ngghhhmm ahhsss….,” Lingga mendesis. Rudi menggenjotnya lebih keras, dan terus meluncurkan tanya pada Lingga.
“Akhhss.. amphunnn… ahhhsss enakhhhmaaass.. sssttt..,”
“Apa tanthe??? Yang keras bilang…,”
“Ughhh… ssstnnikkhhmmmaatt… ssshhh aaahhh… ihhh…,”
“Enakh digoyanghhh… ayo bilang…,” Rudi terus memancing Lingga. Lingga
menggelinjang kenikmatan dengan nafas semakin berat memburu. Peluh
mereka bercampur menetes.
“Apanya yang nikmat tantehh…,”
“Ssttt.. ahhgg.. konthhh… tholll… assttt oughhh…,” Lingga menjawab tanpa sadar.
“Yahhkk begithuu tannthee… akhhhsss… nihhhh.. ouh.. pepekmu juga
enakhh tannte…,” Rudi semakin liar menggenjot Lingga. Kini kaki kanan
Lingga diangkat ke bahunya lalu dengan posisi itu Lingga kembali
dihajarnya.
“Tanhtee enakhh diapainnn hahh..??,” Rudi memacu penisnya semakin
cepat, ia mulai merasakan kedutan dari dinding vagina Lingga menandakan
Lingga hampir klimaks.
Salman mengclose up lagi wajah Lingga yang terpejam, sementara Rudi
menggenjot Lingga sambil terus bertanya nakal. Salman berusaha
melepaskan ikatan tangan Lingga sambil terus merekam pertempuran ranjang
itu. Malah terlihat Lingga menggigit celana dalamnya yang tadi
tergantung di lehernya, rupanya Lingga berusaha menahan erangannya saat
orgasme.
“Aghh.. dihennntoothhinnhh aaakhhsss… ahhh. Amphunnnn uhhh enthooottt… akhhhsss ouhhh.. sssttt enghhhmmm,”desah Lingga.
“Diperkosa ini tanthee.. enakhss diperkosaaa..??,”
“Yeahhh… akhhsss eeehhhnnn…naaakkhhh.. perkohhssaa…aahhhsss…,” Lingga
menceracau mengukuti pertanyaan Rudi. Tangan Lingga yang sudah lepas
dari ikatan bukannya mendorong tubuh Rudi tapi justru merangkul leher
Rudi dan meremasi rambut Rudi dari belakang.
Dari LCD handycam di tangannya, James melihat istrinya sudah mencapai
klimaksnya, suara Lingga terdengar sangat menggairahkan saat itu. Tanpa
sadar penis James mulai tegang.
“Ayooo.. tante.. ahhh.. ayohh…,” Rudi juga hampir mencapai klimaks,
secara masksimal tenaganya dipacu menggoyang Lingga. Tubuh Lingga mulai
bergetar hebat dan kakinya seperti kejang merangkul pinggul Rudi yang
terus bergoyang di atas tubuhnya.
“Akkhsss.. ahhhh… ammphuuunnnnhhhh… ssttttt akkhhhsssss….
Mmmmphhhmmmm… emmphhhhpppp,” pertahanan Lingga akhirnya bobol, tubuhnya
seakan kejang, tangannya menarik rambut Rudi, dan kepalanya terangkat
meraih wajah Rudi. Saat klimaksnya membludak, Lingga justru melumat
bibir Rudi, memeluk Rudi kuat-kuat, melepaskan kedutan-kedutan
nikmatnya.
“Akhhh… ouhh.. yeahhh.. yeahhhh… ouhhh… yeaaahhhhh…,” Rudi melenguh
kejang melepas lumatan Lingga. Rudi juga mencapai klimaksnya sambil
memeluk erat tubuh Lingga, mereka berpelukan erat dan saling menekan
kenikmatan di vital mereka secara bersamaan, lalu lemas beberapa saat
kemudian.
Salman mengclose-up bagian vital itu, perlahan Rudi mencabut
penisnya. Air sperma Rudi terhujam di dalam vagina Lingga perlahan
menembus keluar meleles di bibir vagina Lingga. Rudi berbaring di sisi
Lingga, sementara Salman mengangkangkan kaki Lingga dan menguak vagina
Lingga dengan tangan kirinya, tanga kanannya mereka close up vagina
Lingga.
James melihat vagina Lingga masih berkedut-kedut. Tiap kedutannya mendorong keluar sperma Rudi meleleh di bibir vaginanya.
Gambar di handycam kemudian terputus dan menampakkan Lingga yang tertidur pulas di ranjang, bugil tanpa ikatan.
“Ya beginilah kondisi nyonya sombong yang sudah kami perkosa sampai
puas.. diperkosa malah kenikmatan dia sampe tidur ngorok ha.. ha..
ha..,” suara Salman terdengar. Rudi dan Salman terus mengeksplore tubuh
telanjang Lingga sambil berkomentar. Dari sana James tahu kalau mereka
nekad memperkosa Lingga karena Lingga menyinggung perasaan mereka. Waktu
hendak membenahi shower dan kamar mandi, Lingga sempat melontarkan
kata-kata menyuruh mereka berdua cepat selesaikan pekerjaannya karena
Lingga tak tahan bau badan mereka.
Tangan James luruh dan handycam hampir jatuh. Pikirannya kacau
setelah melihat rekaman pemerkosaan itu. Bukankah Lingga akhirnya
menikmati juga?, bagaimana mungkin ini dilaporkan ke polisi?, akan lebih
menjadi aib jika nantinya dua pelakunya membeberkan ini suka sama
suka..
James berteriak sejadi-jadinya, lalu kembali ke kamar hotel dan
menggauli Lingga secara brutal membayangkan memperkosa istrinya sendiri Kamu sedang membaca artikel tentang TRAGEDY LIBURAN LINGGA dan kamu bisa menemukan artikel TRAGEDY LIBURAN LINGGA ini dengan url http://ingin-diikat-dan-disumpal.blogspot.com/2013/01/tragedy-liburan-lingga.html, kamu boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya jika artikel TRAGEDY LIBURAN LINGGA ini sangat bermanfaat bagi banyak orang, namun jangan lupa untuk meletakkan link TRAGEDY LIBURAN LINGGA sebagai sumbernya.
0 komentar "TRAGEDY LIBURAN LINGGA", Baca atau Masukkan Komentar
Posting Komentar